♟️ Hukum Menerima Amplop Saat Aqiqah

Haditslainnya mengatakan jika, "Anak laki-laki (Aqiqah-nya dengan 2 kambing) sedang anak perempuan (Aqiqah-nya) dengan 1 ekor kambing". Baca juga: Kewajiban Wanita Setelah Menikah Menurut Al-Quran. Perbedaan Talak Satu, Dua dan Tiga. Hukum Memakai Parfum Beralkohol. Proses Penciptaan Manusia menurut Islam. PengertianAqiqah dan dasar hukumnya akan kami jelaskan di bawah ini. Daftar Isi [ Sebunyikan] 1 Hukum Aqiqah : Pengertian, Dasar Kesunnatan Dan Ketentuannya. 1.1 Mukadimah. 1.2 Hukum Aqiqah. 1.3 Pengertian Aqiqah Menurut Bahasa. 1.4 Dasar Sunatannya Aqiqah. 1.5 Ketentuan Binatang Buat Aqiqah. 1.6 Menghitung hari buat aqiqah. DALILDASAR HUKUM AQIQAH (AKIKAH) - Hadits dalam sahih Bukhari. مع الغلام عقيقه فأهريقوا عنه دما وأميطوا عنه الأذى. Artinya: Setiap anak bersama aqiqahnya, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah gangguan darinya. - Hadits Riwayat Ahmad dan Imam Empat Hadits shahih menurut Tirmidzi. Menurutulama Hanafiyah dan Malikiyah, waktu aqiqah adalah pada hari ketujuh dan tidak boleh sebelumnya. Ulama Malikiyah pun membatasi bahwa aqiqah sudah gugur setelah hari ketujuh. Sedangkan ulama Syafi'iyah membolehkan aqiqah sebelum usia baligh, dan ini menjadi kewajiban sang ayah. Penjelasanini mengindikasikan bahwa pemberian hadiah saat ada pesta khitanan itu bersifat kondisional boleh digunakan untuk orangtua atau anak. Biasanya amplop dalam acara pesta dipisahkan antara yang buat anak atau buat orangtuanya. Bila amplop yang dimasukkan itu di kotak orangtua, maka uang tersebut milik orangtua anak tersebut. 1 Hukum. Berdasarkan kitab 'Hasyiyatus Syarqowi ala Thullab bi Syarhit Tahrir' oleh Syekh Syarqowi, hukum aqiqah adalah sunnah muakkad. Tetapi, menjadi wajib bila dinazarkan sebelumnya. 2. Tujuan Selanjutnyamenanggapi pertanyaan kedua, kami merujuk pada kitab al-Majmu' karya imam Nawawi yang menyebutkan bahwa hukum aqiqah untuk orang lain (bukan dirinya sendiri) adalah boleh selama orang yang diaqiqahi mengijinkan. Penulis kitab menjelaskan: فَرْعٌ-لَوْ ضَحَّى عَنْ غَيْرِهِ بِغَيْرِ إذْنِهِ لَمْ يَقَعْ عَنْهُ XIbjzl. - Hukum terlambat aqiqah dalam Islam diperbolehkan. Akikah adalah ibadah sunah yang dianjurkan pengerjaannya, serta tidak berdosa apabila meninggalkannya. Tidak hanya itu, orang dewasa juga diperbolehkan mengakikahi diri sendiri apabila belum diakikahi sewaktu kecil. Pada dasarnya, melaksanakan akikah hukumnya adalah sunah muakkadah atau sangat ditekankan pengerjaannya selama memiliki kemampuan atau kecukupan harta. Pengertian akikah adalah menyembelih kambing atau domba sebagai tanda syukur kepada Allah atas lahirnya anak, baik itu yang berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, sebagaimana dikutip dari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 2018 yang ditulis oleh Muhammad Ahsan dan Sumiyati. Ibadah akikah seyogyanya dilakukan orang tua kepada anaknya sebelum berusia balig. Namun, waktu paling ideal untuk mengerjakan akikah adalah pada hari ketujuh selepas kelahiran bayi. Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah SAW "Setiap anak tergadaikan dengan akikahnya. Disembelih pada hari ketujuh, dicukur gundul rambutnya, dan diberi nama," Ahmad. Kendati demikian para ulama membolehkan orang tua mengakikahkan anaknya hingga sampai usia balig. Kesunahan akikah bagi orang tua masih berlaku hingga anak mencapai masa juga Ketentuan Aqiqah Hukum Pelaksanaan, Hikmah, serta Doanya Syarat Kambing atau Domba untuk Aqiqah Kondisi Fisik hingga Usia Kapan Waktu Akikah Dianggap Terlambat dan Bagaimana Cara Akikah bagi Orang Dewasa? Ibadah akikah adalah amalan sunah bagi orang tua sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah anak oleh Allah SWT. Caranya adalah dengan menyembelih kambing atau domba atas nama buah hatinya akikah dapat dilakukan sejak bayi lahir hingga ia mencapai usia balig. Sebagai catatan, waktu paling ideal melakukan akikah adalah pada hari ketujuh kelahiran anak tersebut. Binatang yang disyariatkan untuk akikah adalah kambing atau domba. Bagi anak laki-laki, sebaiknya diakikahi dengan dua ekor kambing, sementara anak perempuan hanya seekor. Anjuran ini ada di dalam hadis yang memuat sabda Nabi Muhammad SAW "Barang siapa yang ingin menyembelih untuk anaknya maka hendaknya ia menyembelih untuknya. Untuk anak laki-laki, dua kambing dan untuk anak perempuan, seekor kambing,” Abu Daud. Selanjutnya, apabila usia anak melebihi masa balig, kesunahan akikah gugur bagi orang tua. Lantas, bagaimana jika tetap ingin melakukan akikah, sedangkan anak sudah mencapai usia dewasa? Dalam kasus ini, ibadah akikah jatuh pada anak tersebut, bukan pada orang tua lagi. Artinya, yang bisa melakukan akikah adalah sang anak, bukan orang tua lagi. Akikah dilakukan untuk dirinya sendiri. Dalilnya adalah teladan dari Rasulullah SAW "Nabi SAW mengakikahi dirinya sendiri setelah ia diutus sebagai Nabi," Baihaqi. Hal ini juga selaras dengan pendapat sejumlah ulama, seperti Muhammad bin Sirin, Imam Ahmad, serta Imam Atha dan Hasan Al-Bashri, sebagaimana dilansir NU Online. Jikapun orang tua bersikeras ingin mengakikahi anaknya, ia dapat memberikan sejumlah uang kepada anaknya untuk memberi kambing. Selanjutnya, anak tersebut melakukan akikah atas dirinya sendiri berdasarkan pembiayaan dari orang tua juga Bacaan Doa dalam Aqiqah Saat Potong Hewan Hingga Cukur Rambut Bayi Perbedaan Qurban dengan Aqiqah dan Mana yang Harus Didahulukan - Sosial Budaya Penulis Abdul HadiEditor Addi M Idhom Hukum Menerima Uang Saat Aqiqah. Amanah Ash-Shidiq Aqiqah mulai dirintis lebih dari sepuluh tahun yang lalu yang bergerak dalam bidang Jasa Aqiqah, khusus pelayanan Aqiqah dan pendistribusian Hasil olahan daging untuk wilayah Jogja Solo Semarang dan sekitarnya. Hadirnya permata hati adalah sebuah tanggung jawab yang membahagiakan. Maka kami untuk melengkapi kebahagiaan Anda. Anda tidak perlu lagi bingung memikirkan masalah akikah buah hati Anda. Cukup angkat telfon Anda dan menghubungi tim kami melalui WhatsApp, telfon ataupun SMS, insyaAllah kami tangani semua permasalahan terkait aqiqah. Pengalaman kami selama lebih dari sepuluh tahun sebagai jasa akikah di Soloraya, yang terus melebarkan jangkauan layanan aqiqah hingga wilayah Jogja dan Semarang tentu menjadi pertimbangan sendiri bagi Anda. Spesial buat ayah bunda sekalian, kami hadirkan paket aqiqah terbaik kami dengan harga menawan dan ramah di kantong. Sehingga, Anda tidak dipusingkan dengan membengkaknya anggaran; apalagi seusai biaya persalinan. Setiap paket aqiqah, adalah 1 kambing utuh yang kami olah hingga siapsaji. Setiap paketnya, Anda berhak mendapatkan 4 menu masakan. Dua menu opsi yang bisa dirubah, dan dua lagi menu paket. Daging dimasak sate. Dapat diganti dengan menu tongseng atau yang lainnya. Tulang dan jeroan dimasak gulai. Dapat diganti dengan menu tengkleng atau yang lainnya. Rica Kepala, dan Oseng Kulit. Menu masakan Sate dan Gulai di tabel tersebut, hanyalah contoh agar mempermudah. Tentunya kami; jasa aqiqah soloraya Amanah Ash-Shidiq memberikan pilihan seluas-luasnya kepada Anda untuk merubah jenis masakan sesuai keinginan ayah bunda sekalian. Maka, kami pun menyediakan menu alternatifnya sebagai berikut Untuk mempermudah penyajian dan pembagian ke sanak kerabat, kami juga telah menyediakan Paket Nasi Box dengan varian sebagai berikut UNTUK PEMESANAN PAKET AQIQAH BUAH HATI ANDA, HUBUNGI 0857-8984-8680 Atau Klik Tombol Berikut Untuk Pemesanan via WhatsApp Sekilas Tentang Aqiqah dan Hukum-Hukum Terkait Pengertian Aqiqah Aqiqah berasal dari kata عَقَّ يَعِقُّ. Secara bahasa, aqiqah adalah sebutan untuk rambut yang ada di kepala si bayi saat ia lahir. Sedangkan secara istilah, aqiqah bermakna suatu yang disembelih saat menggundul kepala si bayi. Aqiqah diberi nama dengan sebabnya lantaran menyembelihnya bermakna يُعَقُّ, yakni memotong, sedang rambut kepala si bayi dicukur juga saat itu. Dasar Hukum Aqiqah Aqiqah ialah suatu amalan yang disyari’atkan oleh kebanyakan ulama seperti Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Aisyah, beberapa fuqoha tabi’in, serta beberapa ulama di beberapa negeri. Dalil pensyariatan aqiqah ialah seperti berikut. Pertama Hadits Salman bin Amir. عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِّىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَعَ الْغُلاَمِ عَقِيقَتُهُ فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الأَذَى » “Dari Salman bin Amir Adh Dhabbi, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Pada tiap-tiap anak lelaki yang lahir mesti diaqiqahi, jadi sembelihlah aqiqah untuk dia serta hilangkan gangguan darinya.” HR. Bukhari no. 5472 Kedua Hadits Samuroh bin Jundub. عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى » Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya di hari ke-7, digundul rambutnya serta diberi nama.” HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah 0. 3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani menyampaikan jika hadits ini shahih Sayyid Sabiq –rahimahullah– mempunyai pendapat yang sangat baik. Beliau berkata, “Hukum aqiqah ialah sunnah muakkad sunnah yang sangat disarankan, meskipun si bapak yang membiayai aqiqah ialah orang yang dalam kondisi susah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri masih melakukan aqiqah , begitupun para shahabat. Sudah diriwayatkan oleh penyusun kitab sunan jika Nabi shallallahu alaihi wa sallam sempat mengaqiqahi Al Hasan serta Al Husain masing-masing dengan satu ekor kambing.” Hukum Aqiqah Untuk Bayi Berdasarkan melalui hadits di atas dan beberapa hadits lain, maka Jumhur sebagian besar ulama berpendapat bahwa hukum aqiqah ialah sunnah. Sayyid Sabiq –rahimahullah– mengatakan, “Hukum aqiqah ialah sunnah muakkad sunnah yang sangat disarankan, meskipun si bapak yang membiayai aqiqah ialah orang yang dalam kondisi susah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri masih lakukan aqiqah , begitupun sahabatnya. Sudah diriwayatkan oleh penyusun kitab sunan jika Nabi shallallahu alaihi wa sallam sempat mengaqiqahi Al Hasan serta Al Husain masing-masing dengan satu ekor kambing.” Siapa yang Dituntut Melakukan Aqiqah? Aqiqah diserahkan tanggungjawabnya di pundak bapak sebagai penanggung nafkah. Aqiqah ini diambil dari harta bapak; bukan harta anak. Selain ayah boleh menanggung biaya aqiqah, namun dengan seizin ayahnya. Bolehkah Berhutang Untuk Aqiqah? Sayyid Sabiq menyampaikan, jika si bapak dalam kondisi susah sekalipun, sebaiknya tetap dilakukan aqiqah untuk putra-putrinya. Apa yang beliau sampaikan senada dengan pendapat Imam Ahmad –rahimahullah- إذَا لَمْ يَكُنْ عِنْدَهُ مَا يَعُقُّ ، فَاسْتَقْرَضَ ، رَجَوْت أَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَلَيْهِ ، إحْيَاءَ سُنَّةٍ . “Jika seorang tidak mempunyai kemampuan untuk mengaqiqahi buah hatinya, maka sebaiknya ia mencari pinjaman. Saya mengharap ia mendapatkan catatan pahala terbaik disisi Allah, lantaran ia sudah berusaha menghidupkan ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam.” Bolehkah Aqiqah Dengan Selain Kambing? Ada silang pendapat di antara para ulama’ terkait masalah ini. Menurut madzhab Hanafi, Hambali serta Syafi’i diperbolehkan melakukan aqiqah dengan selain kambing, selama masuk dalam jenis Al-An’am seperti sapi dan unta. Sama seperti ibadah qurban, setatus sapi untuk aqiqah dapat mewakili tujuh bagian. Sementara ulama’ yang lain tidak memperkenankan melakukan aqiqah dengan selain kambing atau domba. Syarat Hewan Aqiqah Hewan yang digunakan untuk aqiqah tidak sah jika mempunyai aib. Hewan itu mesti lepas dari aib. Perihal ini berdasar pada keumuman firman Allah Ta’ala, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الأرْضِ وَلا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan Allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” QS. Al Baqarah 267 Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah tidak menerima kecuali dari yang thoyyib” HR. Muslim no. 1015. Thoyyib di sini berarti selamat dari kejelekan cacat. Hukum Mengaqiqahi Diri Sendiri Setelah Dewasa Berkaitan waktu pengerjaannya, beberapa ulama setuju, jika waktu akikah yang sangat afdhol ialah hari ke-7 kelahiran. Berdasar pada hadis dari sahabat Samurah bin Jundub diatas. Langkah menghitungnya, diawali semenjak hari kelahiran, lalu ditambah enam hari berikutnya. Akan tetapi, jika tidak mampu mengerjakan aqiqah pada hari ketujuh, akikah bisa dikerjakan sesudahnya sampai ada kemampuan, walau si anak telah berusia dewasa. Hal ini berdasarkan pada tindakan Nabi shallallahua’alaihi wa sallam, di mana beliau mengakikahi diri beliau sendiri pada saat beliau telah sampai usia dewasa. Imam Tabrani meriwayatkan hadis yang menjadi dasar kesimpulan ini, أن النبي صلى الله عليه وسلم عق عن نفسه بعد ما بعث نبياً Bahwa Nabi shallallahua’alahi wa sallam meng-akikahi diri beliau sendiri, sesudah beliau diutus menjadi Nabi. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani, dalam Silsilah As-Shahihah. Faedah Aqiqah Dalam hadits dijelaskan, كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya.” Beberapa ulama berselisih pendapat tentang maksud hadits di atas. Imam Ahmad bin Hambal memiliki pendapat jika seseorang anak tidak diaqiqahi, dia akan tidak memberi syafa’at pada kedua orang tuanya. Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin juga menuturkan maksud hadits di atas. Beliau –rahimahullah– menyampaikan, “Sebagian ulama mengartikan “setiap anak digadaikan dengan aqiqahnya” sebenarnya aqiqah ialah karena anak itu lepas dari kegelisahan dalam maslahat agama serta dunianya. Hatinya akan demikian lega sesudah diaqiqahi. Bila seseorang anak tidak diaqiqahi maka keadaannya akan tetap resah seperti orang yang berutang serta menggadaikan barangnya. Inilah pendapat yang lebih tepat mengenai tujuan hadits tersebut. Jadi, aqiqah adalah sebab seorang anak akan mendapatkan kemaslahatan, hatinya pun tidak begitu gelisah dan semakin mudah dalam aktivitasnya.” wallahu a’lam bish showab UNTUK PEMESANAN PAKET AQIQAH SIAPSAJI WILAYAH JOGJA-SOLO-SEMARANG HUBUNGI KAMI DI NOMOR 0857-8984-8680 Atau klik tombol di atas agar langsung terhubung dengan WhatsApp kami - Aqiqah merupakan hak seorang anak yang sunah ditunaikan orang tuanya. Ibadah akikah ini dapat dilakukan sejak anak lahir hingga sebelum mencapai usia balig. Pelaksanaannya merupakan bentuk rasa syukur atas kelahiran si buah hati. Secara definitif, akikah artinya menyembelih kambing atau domba sebagai tanda syukur atas lahirnya anak, sebagaimana dikutip dari buku Kupas Tuntas Syariat Aqiqah 2018 yang ditulis Ahmad Hilmi. Dalil mengenai ketentuan akikah ini tergambar dalam hadis yang diriwayatkan Salman bin Amir Addhabi berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda "Bersamaan lahirnya anak laki-laki itu ada akikah maka tumpahkanlah [penebus] darinya darah [sembelihan] dan bersihkan darinya kotoran [cukur rambutnya]," Bukhari. Berdasarkan hadis tersebut, para ulama berpendapat bahwa hukum akikah adalah sunah muakkadah atau amat ditekankan pengerjaannya, terkhusus kepada orang yang memiliki kemampuan dan kelapangan harta. Untuk waktu yang dianjurkan, pelaksanaan akikah idealnya dilakukan pada hari ketujuh selepas kelahiran bayi. Namun, jika belum mampu, dapat ditunda sampai anak belum balig. Jika sudah balig, maka kesunahan akikah gugur pada orang tua. Selanjutnya, si anak dapat mengakikahi dirinya sendiri sebagaimana teladan Nabi Muhammad SAW, berdasarkan hadis yang diriwayatkan Baihaqi. "Nabi SAW mengakikahi dirinya sendiri setelah ia diutus sebagai Nabi," Baihaqi. Ketentuan Hewan Akikah Hewan yang disyariatkan untuk disembelih dalam akikah adalah kambing atau domba. Bagi anak laki-laki, disunahkan menjagal dua ekor kambing. Sementara itu, bagi anak perempuan satu ekor kambing saja. Ketentuan ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW "Barang siapa yang ingin menyembelih untuk anaknya maka hendaknya ia menyembelih untuknya. Untuk anak laki-laki, dua kambing dan untuk anak perempuan, seekor kambing,” Abu Daud. Sebagai catatan, kambing atau domba yang dijadikan akikah sudah berumur lebih dari satu tahun, tidak dalam keadaan cacat, tidak kurus, serta dalam kondisi sehat. Doa-doa Aqiqah Ketika melaksanakan akikah, selain menyembelih kambing atau domba, orang tua juga dianjurkan untuk mencukur rambut bayinya. Dalam rangkaian ibadah tersebut, terdapat sejumlah doa sebagai berikut, sebagaimana dilansir dari NU Online 1. Doa Menyembelih Kambing/Domba AkikahKetika akan menyembelih kambing yang akan digunakan sebagai akikah, dianjurkan membaca doa sebagai berikut بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ [ اللهم مِنْكَ وَلَكَ ] اللهم تَقَبَّلْ مِنِّي هَذِهِ عَقِيْقَةُ Bacaan latinnya "Bismillâhi wallâhu Akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi aqiqatu ... [menyebutkan nama bayi]"Artinya "Dengan menyebut asma Allah. Allah Maha Besar. Ya Allah, dari dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami. Inilah akikahnya … [menyebutkan nama bayi]" 2. Doa Mencukur BayiKemudian, orang tua juga dianjurkan mencukur rambut bayi dengan membaca doa sebagai berikut بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَللهم نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَنُوْرُالشَّمْسِ وَالْقَمَرِ, اللهم سِرُّ اللهِ نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ Bacaan latinnya "Bismillâhirrahmânirrahîm. Alhamdulillâhirabbil âlamîn. Allâhumma nûrus samâwâti wa nûrusy syamsyi wal qamari, allâhumma sirrullâhi nûrun nubuwwati rasulullâhi shallallâhu alaihi wasallam walhamdulillâhi rabbil âlamin."Artinya “Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasululullah SAW, dan segala puji Bagi Allah, Tuhan semesta alam.” Usai bayi dicukur, orang tua dapat meniup ubun-ubun bayi dengan membaca doa sebagai berikut اللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ Bacaan latinnya "Allâhumma innî u’îdzuhâ bika wa dzurriyyatahâ minasy syaithânir rajîm"Artinya “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan untuk dia dan keluarganya dari setan yang terkutuk.” Hikmah Ibadah Akikah Setiap syariat yang ditetapkan Islam lazimnya memiliki hikmah-hikmah tertentu yang bermanfaat bagi umatnya. Dalam uraian "Akikah dan Kurban Menumbuhkan Kepedulian Umat" yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, disebutkan sejumlah hikmah ibadah akikah dalam kehidupan seorang muslim sebagai berikut Pelaksanaan akikah dapat dipandang sebagai upaya menghidupkan sunah dan teladan dari Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW, pelaksanaan akikah dapat membebaskan anak dari ketergadaian. Dari syariat Islam, ibadah akikah dapat melindungi anak dari setan. Dengan demikian, anak yang telah ditunaikan akikahnya akan memperoleh rida dan pertolongan Allah SWT. Akikah merupakan usaha orang tua untuk menghindarkan anak dari musibah, keburukan moral, penderitaan, dan lain sebagainya. Ibadah akikah merupakan bentuk taqarrub atau pendekatan diri kepada Allah SWT, sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia lahirnya anak dalam suatu keluarga. Akikah adalah sarana menunjukkan rasa syukur dalam melaksanakan syariat Islam. Memperkuat tali silaturahim di antara anggota masyarakat melalui santapan daging kambing atau domba yang halal. Baca juga Bacaan Doa dalam Aqiqah Saat Potong Hewan Hingga Cukur Rambut Bayi Hukum Aqiqah saat Sudah Dewasa dan Waktu Pelaksanaan Akikah - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Dhita Koesno

hukum menerima amplop saat aqiqah